pengunjung

free counters

Kamis, 10 November 2011

Komodo, Terpental Atau Masuk New7Wonders

Pengumuman Jumat malam besok. Galang dukungan sejumlah negara bagi-bagi hadiah.

Kamis, 10 November 2011, 19:47 WIB
Elin Yunita Kristanti, Eko Huda S
VIVAnews – Tujuh keajaiban dunia diumumkan Jumat malam 11 November 2011. Apakah Komodo lolos masuk, memang belum diketahui. Minggu kemarin kadal raksasa itu sudah masuk 10 besar. Bersama sejumlah keajaiban lain seperti Laut Mati dan Grand Canyon.
Warga Indonesia bersiap menyambut pengumuman itu.
Acara penutupan voting Komodo digelar besok di Museum Komodo Taman Mini Indonesia Indah. “Yang menggelar acara ini adalah Taman Mini. Kami diundang,” kata Emmy Hafild, Ketua Pendukung Pemenangan Komodo, Emmy Hafild kepada VIVAnews, Kamis sore.
Bisakah Komodo masuk tujuh besar?  Belum pasti memang. Emmy mengaku optimistis. “Menang atau tidak yang penting kita optimis,” katanya.  Berapa suara yang telah diraup Komodo? “Dari dulu saya bilang rahasia. Saya tidak bisa menyampaikannya,” tutup Emmy.
Meski sudah masuk 10 besar di New7Wonders of Nature—dari 28 finalis—posisi Komodo memang belum aman. Posisi itu bisa naik. Turun bisa pula. Voting ditutup besok. Tinggal sehari.
Taman Nasional Komodo terletak di Manggarai Barat  Nusa Tenggara Timur.  Wilayah kawasan Taman Nasional itu mencakup sejumlah pulau. Gugusan pulau-pulau itu berbaris di antara Flores dan Sumbawa di Nusa Tenggara Barat. Selain kadal raksasa yang bersejarah, taman itu juga menyimpan pesona bawah laut dan panorama yang elok di mata.
Hanya saja perjalanan menuju final itu tidak seindah  keelokkan  pemandangan itu. Diwarnai ketegangan antara panitia New7Wonders dengan pemerintah di sini. Terakhir, Duta Besar Indonesia untuk Swiss, Djoko Susilo, malah menyebut yayasan itu sebagai abal-abal.
Kampanye memenangkan Komodo ini pun seperti terlambat dimulai.
Itupun setelah sejumlah orang swasta seperti Emmy Hafild membentuk tim pemenangan dan memilih Mantan Wakil Presiden Jusuf  Kalla sebagai duta. Tapi situasi tetap mendidih sampai final. Dubes Djoko tetap meyakini yayasan itu memang abal-abal. Terakhir dia menyebut yayasan itu sudah bangkrut.
Ribut di sini, kampanye disejumlah negara sungguh meriah. Lihatlah yang terjadi di Filipina. Negeri itu diharumkan Puerto Princessa ke ajang ini. Sebuah sungai bawah tanah yang semenjak bertahun lampau ramai dikunjungi pelancong manca negara.  Seperti Komodo, si Princessa ini juga masuk 10 besar.
Dan pemerintah Filipina terlihat lebih agresif mendulang suara. Kamis hari ini, pemerintah di sana menggalang suara secara besar-besaran. Mereka berkejaran dengan semangat warga negara lain hingga Jumat besok itu.

Seperti dilansir Manila Standard Today, 10 November 2011, Walikota Palawan, Edward Hagedorn mengajak semua pihak -- warga sipil, tokoh politik, tokoh agama, dan dunia bisnis, memberikan suara demi sungai bawah tanah itu. Edward juga meminta tujuh juta warga Filipina di berbagai negara ikut menyokong.
Jika lolos masuk tujuh keajaiban, kata Edward, maka para pelancong dari berbagai negara berbondong ke sana. Ingin melihat sungai bawah tanah itu. Sungai ini, katanya berpromosi,  mungkin satu-satunya di seluruh dunia.
Dalam berbagai kampanye, pemerintah Filipina selalu menyebutkan bahwa  sungai ini bukan cuma keajaiban alam, tetapi juga kaya temuan arkeologis. Salah satu kekayaan itu adalah fosil sapi laut yang sudah  berusia 20 juta tahun. Fosil itu menancap di batu kapur dinding gua.  "Menjadikan Puerto Princessa nomor satu akan menjadi kemenangan bagi 94 juta warga Filipina," kata dia.
Guna memompa semangat rakyat di negeri itu ikut voting, pemerintah menyiapkan hadiah. Total hadiah senilai 25 juta peso. Semenjak hadiah itu diumumkan, rakyat berlomba –lomba  ikut memencet ponsel.

Euforia juga terjadi di Afrika Selatan. Meski untuk sementara belum masuk 10 besar,  rakyat negeri itu belum surut semangat. Jagoan mereka adalah Table Mountain, tempat berbagai binatang liar, dan pemandangan yang memanjakan mata.
"Pada 1994, seluruh bangsa bersatu untuk mewujudkan pemilu demokratis pertama. Saat itu, anak-anak tak bisa berpartisipasi karena tidak terdaftar sebagai pemilih. Tapi kini mereka bisa memilih Table Mountain," kata peraih Nobel, FW De Klerk, seperti dimuat All Africa, 9 November 2011.
Semangat pantang menyerah itu juga merasuki rakyat Uni Emirat Arab. Negeri itu menjagokan Pulau Tinah dalam ajang ini. Meski sudah melibatkan para petinggi kerajaan, sang jagoan gagal masuk 10 besar.
Tapi karena belum final itu, semangat warga di sana masih menyala.
Seperti dimuat Khaleej Times, pada Rabu kemarin, sebuah kampanye akbar diluncurkan di Fujairah. Dipimpin langsung oleh  Sheikh Mohammed bin Hamad bin Mohammed Al Sharqi, putra mahkota Abu Dhabi. Sang Pangeran  juga memerintahkan aparat pemerintah untuk menyediakan fasilitas bagi para pemilih.

Perang jelang final ini memang sangat seru. Guna menghadapi lonjakan suara di saat-saat terakhir itu, pihak penyelenggara New7Wonders membuka layanan voting SMS internasional. Layanan ini bisa diakses dari seluruh dunia. Para pemilih, di negara manapun, bisa memilih finalis favorit mereka ke satu nomor.
"Caranya, kirim nama finalis ke nomor +2489 88888. Biayanya sama dengan setiap SMS internasional yang biasa dikirim," kata Head of Communication, New7Wonders, Eamonn Fitzgerald dalam surat elektronik yang diterima VIVAnews, Kamis 10 November 2011. Berapa tarif SMS ‘normal’ tentu saja disesuaikan dengan asal negara dan operator yang dipakai. Dia menambahkan bahwa ini cuma cara alternatif.
2011 Penari Sambut Komodo
Masyarakat Manggarai Barat menyambut pengumuman ini dengan penuh semangat.  Mereka menggelar pesta  adat. Ada festival seni dan budaya: Flores dan Lembata. Lembata adalah sebuah pulau di sebelah barat Flores.
Acara ini rencananya akan dihadiri Jusuf Kalla, mantan Wakil Presiden yang juga menjadi Duta Komodo. Hadir pula dalam acara ini adalah Menteri BUMN, Dahlan Iskan dan Menteri ESDM, Jero Wacik. Kedua menteri itu datang ke sana sekaligus meresmikan proyek listrik Ulumbu di Manggarai.
Selain acara budaya se daratan Flores itu, ada juga pentas tarian Ndundu Ndake.Tarian Ndudu Ndake itu adalah tarian khas Manggarai Barat, yang biasa dilagakan pada upacara adat.  Ini merupakan tarian selamat datang dan tarian syukuran.
Tarian ini akan melibatkan  2011 penari. Semua para penari itu berasal dari Manggarai Barat. Kedua acara itu digelar tanggal 10 hingga 11 November 2011.
Selain untuk menyambut pengumuman final tujuh keajaiban dunia itu, festival budaya itu merupakan agenda tahunan sembilan kabupaten di Pulau Flores. “Manggarai Barat menjadi tuan rumah dan dilaksanakan bertepatan dengan final pemilihan tujuh keajaiban dunia,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Manggarai Barat, Paulus Selasa, kepada VIVANews Rabu 9 November 2011.
Pentas tarian kolosal di Labuan akan melibatkan perempuan dan laki-laki. Yang wanita akan mengenakan bali belo, mahkota kepala untuk wanita Manggarai. Mereka juga akan mengenakan songket asli daerah itu.
Tarian kolosal itu digelar oleh sejumlah sanggar budaya, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), para guru dan murid-murid sekolah di sana.

Kordinator  acara ini, Donny Parrera menuturkan bahwa ribuan peserta yang ikut tarian kolosal itu, sudah latihan semenjak tiga bulan lalu. Sebelum latihan digelar di sekolah masing-masing. Sesudah itu latihan berpusat di Labuan Bajo.”Latihan pemantapan dilaksanakan tiap hari selama tiga pekan terakhir,” kata Donny Parrera kepada VIVAnews.com.

“Selamat datang bagi Komodo pada tujuh keajaiban dunia baru. Serta syukuran bahwa Komodo terpilih jadi the New7Wonder of Nature,” kata Donny yang optimis Komodo memenangkan kontes itu.

Laporan: Jo Kenaru | Labuan Bajo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

yuk comment....
^-^
komentar anda lebih berharga daripada isi blog saya

Total Tayangan Halaman

Entri Populer