pengunjung

free counters

Jumat, 17 Juni 2011

Daging Sintetis Dari Kotoran, Sehatkah?
Peneliti menemukan daging sintetis dari kotoran manusia. Mengandung protein tinggi.
Sabtu, 18 Juni 2011, 07:37 WIB
Eko Huda S
Daging olahan
BERITA TERKAIT

Biji Asam Bisa Pulihkan Syaraf yang Rusak
Medan Magnet Cegah Serangan Jantung
Survei: Berutang Bikin Anak Muda Lebih "Pede"
Kulit Katak Ini Hasilkan Obat Kanker
Ponsel Bikin Kelinci Impoten

VIVAnews - Peneliti Jepang menemukan daging sintetis yang berasal dari kotoran manusia. Lantas, apakah temuan itu sehat untuk dikonsumsi manusia?

Menurut para ahli, secara teori temuan itu aman untuk dikonsumsi. Caranya, harus dimasak untuk mematikan penyakit beracun di dalamnya. "Pastikan makanan itu dimasak terlebih dahulu sebelum dikonsumsi," kata profesor keamanan makanan dari Kansas State University, Douglas Powell, sebagaimana dikutip dari laman livescience.com.

Untuk membuat daging sintetis ini, peneliti Jepang memisahkan protein dari bakteri dalam kotoran. Daging kotoran ini dihasilkan dengan mengekstrak kandungan dasar makanan, seperti karbohidrat, protein, dan lemak dalam kotoran dan mengombinasikan zat-zat itu kembali.

Daging sintetis yang dihasilkan terdiri dri 63 persen protein, 25 persen karbohidrat, tiga persen lemak, dan sembilan persen mineral. Protein dari kedelai ditambahkan dalam proses pembuatan untuk menambah rasa dan warna daging sintetis ini agar tampak lebih merah.

Powell sendiri mengaku tak memahami metode yang digunakan oleh ilmuan Jepang dalam menemukan daging sintetis ini. Tapi dia memperkirakan para ahli Jepang itu memanaskan kotoran terlebih dahulu sebelum mengolahnya.

Powell mengatakan, memakan daging sintetis ini sama halnya memakan tanaman yang dipupuk, sebab nutrisi dalam kotoran itu sama dengan yang terkandung dalam tanaman tersebut.

"Secara teori, tidak ada yang salah dengan daging sintetis ini," kata Powell.

"Ini sangat aman untuk dikonsumsi, tapi saya pastikan ada faktor menjijikkan di sini."

Bagaimana pun, kata Powell, keamanan makanan itu harus diteliti melalui laboratorium. Yang jelas, sebelum dikonsumsi daging sintetis ini harus dimasak terlebih dahulu.

Lantas, bagaimana jika daging sintetis ini tidak dimasak? "Saya tidak akan menyentuhnya," kata Powell.
• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

yuk comment....
^-^
komentar anda lebih berharga daripada isi blog saya

Total Tayangan Halaman

Entri Populer